LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
Disusun sebagai syarat untuk mengikuti ujian
akhir praktikum
Oleh:
KELOMPOK: 13
Guntur wijaya 0810850045
M.Trianto 0810850049
Normansyah 0810850051
Nur Aini 0810850053
Priyandaru Agung 0810850055
Putri Novia Sari 0810850057
Rio Karunia Bakti 0810850059
Zainiyah Soffah 0810850061
LABORATORIUM ILMU - ILMU PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi dasar. Dalam laporan ini terdapat enam laporan yaitu, pengenalan mikoskop, sel hewan dan tumbuhan, mikroorganisme perairan, produsen dan konsumen perairan, jaringan, sistematika, anatomi, fisiologi dan morfologi ikan nila dan tikus.
Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi dasar serta dimaksudkan untuk dijadikan bahan pembelajaran oleh mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Akhirnya segala sesuatu ada kekurangannya,termasuk laporan ini,karena itu sangat diharapkan saran dan kritik dari dosen maupun asisten yang bersangkutan.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan biologi dasar ini.
Malang, 14 desember 2008
Kelompok 13
KESAN DAN PESAN
PESAN
Buat asisten biologi dasar, agar dalam praktikum yang akan datang lebih baik lagi dalam persiapan alat dan bahan praktikum, selain itu dalam menjelaskan materi praktikum agar lebih jelas lagi. Dalam pembacaan soal test jangan terlalu cepat.
KESAN
Para asisten biologi memiliki kesabaran yang tinggi, loyalitas yang baik, dan dedikasi yang patut kami tiru
Malang, 14 desember 2008
Kelompok 13
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disetujui di Malang, 03 Desember 2008
Oleh :
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
MOKROSKOP
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
SEL TUMBUHAN DAN SEL HEWAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Ilmu biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup, khususnya sel pada tumbuhan dan sel pada hewan. Pada suatu sel ini beberapa ahli biologi mengatakan adanya kehidupan didalam suatu partikel yang lebih kecil.
Mengingat pentingnya kita dalam mengetahui tentang sel hewan maupun sel tumbuhan, maka perlu kita lakukan praktikum tentang sel tumbuhan. Praktikum mengenai sel ini perlu dilakukan agar kita dapat memahami mengenai seluk beluk dari sel, baik itu sel hewan, tumbuhan maupun manusia.
Dalam praktikum mengenai sel ini diharapkan praktikum dapat lebih mengerti dan memahami perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan dan dapat mengimplikasikan pengetahuan mengenai sel dengan masalah-masalah dibidang kehidupan lain.
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum mengenai sel ini adalah agar praktikan dapat mengetahui ciri-ciri, macam-macam bentuk, serta perbedaan antara sel hewan maupun sel tumbuhan.
Tujuan dari praktikum mengenai sel ini adalah agar dapat melatih praktikan dalam menggunakan mikroskop. Selain itu tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah agar praktikan terbiasa dalam melaksanakan praktikum-praktikum selanjutnya.
1.3Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai sel ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 20 Oktober 2008 pada pukul 14.30 WIB yang bertempat di laboratorium IIP (Ilmu-Ilmu Perairan) di gedung C Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pengertian Sel
Sel adalah struktur yang terdiri dari ruang kecil-kecil. Pengertian sel tersebut dinyatakan oleh ilmuan Inggris bernama Robert Hooke tahun 1965 dengan mengamati sayatan tipis gabus dari batang tumbuhan dibawah mikroskop sederhana (Hidayat, 1995). Kemudian dua ahli biologi dari Jerman, Mathas J. Schleiden dan Theador Schwan pada tahun 1838 membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktifitas dasar makhluk hidup. Dari kedua ahli tersebut munculah teori yang menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari sel, sel berasal dari sel sebelumnya.
Sel merupakan unit struktural dan fungsional. Organisme terdiri atas kumpulan sejumlah besar sel yang masing-masing berperan dalam menentukan sifat organisme. Sel hidup selalu senantiasa mengandung protoplasma karena protoplasma didefinisikan sebagai isi sel hidup dan tidak mencakup dinding sel protoplasma sebuah sel disebut protoplas dengan demikian, sel dapat dibagi menjadi protoplas yakni seluruh bagian dalam sel dan dinding sel yang melindunginya (Wikipedia,2008).
2.2Bentuk – Bentuk Sel
Menurut Odum (2002), bentuk-bentuk sel terbagi menjadi 4 macam, yaitu :
1.Bentuk sel tetap ialah sel yang bentuk membran selnya tetap.
Contoh : spermatozoa
2.Bentuk sel panjang ialah sel yang memanjang strukturnya.
Contoh : sel saraf
3.Bentuk sel bikonkaf ialah yang sel yang bentuknya bulat dan cekung dibagian tengahnya.
Contoh : eritrosit
4.Bentuk sel berubah-ubah ialah sel yang bentuknya berubah-ubah karena tidak punya plastida.
Contoh : amoeba
Sel Prokariotik
Sel prokariotik adalah sel tanpa membran inti berukuran 1-10 mm. sebagian besar sel prokariotik mempunyai dinding sel. Aktifitas sel terjadi pada membran plasma dan didalam sitoplasma.
Sel Eukariotik
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki membran inti sehingga terjadi pemisahan antara inti sel dengan sitoplasma kesatuan inti sel dan sitoplasma disebut protoplasma, sel eukariotik berukuran 10-100 cm. Sel eukariotik mempunyai sejumlah organel sel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik dan beradaptasi untuk hidup saling bekerjasama dalam organisasi yang sangat rapi.
2.3Bagian – Bagian Sel dan Beserta Fungsinya
Membran sel/ membran plasma, fungsiya sebagai pembatas dan pelindung isi sel serta sebagai pengatur lalu lintas zat yang keluar masuk sel.
Sitoplasma, fungsinya sebagai cairan yang mengisi sel.
Inti sel inukleus, fungsinya sebagai pusat pengaturan sel.
Retikulum endoplasma, fungsinya sebagai menyusun dan mengatur zat-zat ke dalam sel.
Ribosom, fungsinya sebagai tempat eksresi.
Mitokondria, fungsinya sebagai tempat terdapatnya pigmen (klorofil).
Lisosom, fungsinya sebagai mencerna makanan.
Vakuola, fungsinya sebagai mencerna makanan dan tempat mengeluarkan zat sisa yang berupa cairan (wikipedia.org).
2.4Perbedaan antara sel dan tumbuhan (disertai gambar literatur)
BAB III
METODOLOGI
3.1Alat dan Fungsi
Mikroskop binokuler/ monokuler berfungsi untuk alat pengamat objek yang bekerja untuk memperbesar penampakan objek.
Objek glass berfungsi untuk tempat objek saat pengamatan.
Tissue berfungsi untuk membersihkan objek glass/ cover glass.
Silet berfungsi untuk menyayat objek/ bahan yang akan diamati.
Lap flannel berfungsi untuk membersihkan lensa mikroskop.
Jarum pentul berfungsi untuk alat pengambil objek yang diamati.
Cover glass berfungsi untuk penutup objek glass.
Batang korek berfungsi untuk alat pengambilan bahan yang diamati.
3.2Bahan dan Fungsi
Tepung ketan sebagai bahan yang akan diamati.
Kulit umbi bawang sebagai bahan yang akan diamati.
Spora paku-pakuan sebagai bahan yang akan diamati.
Paramesium dan murcor sebagai bahan pengamatan.
Aquades sebagai mempermudah penglihatan.
Larutan y-ky sebagai pemertegas penampakan.
Daun hydrilla sebagai bahan yang akan diamati.
Jamur ikan sebagai bahan yang akan diamati.
Irisan gabus sebagai bahan yang akan diamati.
Ephitelium squamesium pipi sebagai bahan pengamatan.
3.3Skema Kerja (diagram alir perlakuan)
Di iris tipis
Diletakkan diatas objek glass
Ditetesi 1-2 aquades
Ditutup dengan cover glass
Diamati dibawah mikroskop
Di iris tipis
Diletakkan di objek glass
Ditetesi larutan y-ky 1-2 tetes aquades
Ditutup dengan cover glass perlahan-lahan dengan kemiringan ± 25o kemiringan
Diatur fokus dan ukuran pembatasan
Diamati dibawah mikroskop
Dicatat hasil pengamatan
BAB IV
PEMBAHASAN
Data Pengamatan
Dari pengamatan praktikum ini dapat diperoleh data sebagai berikut :
Data hasil pengamatan
a.Irisan Bawang Merah
b.Irisan Kentang
Analisa Prosedur
Hal yang dilakukan pertama dalam praktikum ini, praktikan harus tahu dan mengerti dulu apa itu mikroskop. Fungsi dari mikroskop dan cara-cara penggunaannya selain itu, praktikan juga harus tahu dan mengerti alat dan bahan yang dipergunakan apa saja dalam praktikum kali ini. Tak lupa persiapan dan kesiapan praktikan dalam kelengkapan. Praktikan juga tak kalah penting, sehingga dalam praktikum dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya dalam hal ini praktikan menyiapkan alat dan bahan praktikum berupa mikroskop, pinset, pipet tetes, gelas piala, gunting, beserta preparatnya. Mikroskop diangkat dan dipegang dengan cara salah satu tangan kita memegang tangkai mikroskop yang memanjang ke atas. Mikroskop diangkat dan tangan sebelahnya diletakkan dibawah (alas). Mikroskop yang digunakan sebagai penyangga agar mikroskop tidak mudah jatuh dan rusak (lebih aman dan nyaman). Kemudian mikroskop diletakkan dekat dengan aliran listrik, stop kontak ditancapkan ke aliran listrik, kemudian tekan tombol ON dibagian samping mikroskop, atur kontras cahaya diafragma, sementara itu siapkan preparat dengan cara mengambil salah satu contoh preparat (dapat berupa cairan/ padatan) dalam hal ini berupa padatan. Setelah mengambil sampel atau materi dengan menggunakan pinset dan diiris dengan silet, letakkan sampel/ bahan yang diamati diatas objek glass, tetesi dengan sedikit larutan aquades diatas bahan tersebut, tutup bahan dengan cover glass.
Kemudian preparat yang sudah siap diletakkan pada mikroskop dengan menjepitkan objek glass ke penjepit mikroskop, atur kontras cahaya diafragma, atur pula pengamatan dengan menggunakan pemutar halus (putih) dan kasar (hitam) yang terletak dibagian samping kiri dan kanan (ditangkai mikroskop) untuk digunakan pengamatan yang bergerak ke atas dan ke bawah. Sebelum itu mikroskop diatur dulu lensa objektifnya sesuai dengan keinginan kita, setelah diamati gambar dan catat apa saja yang ada ditampilan mikroskop berupa gambar.
Setelah data yang ada dapat diperoleh, langkah selanjutnya mengangkat objek glass dengan cara melepaskannya terlebih dahulu penjepit mikroskop, sampel yang sudah dipakai dibersihkan kembali dengan menggunakan lap flannell mikroskop kemudian dimatikan (OFF) pada bagian samping mikroskop sebelah bawah, stop kontak di cabut. Dalam melaksanakan praktikum ini dapat diperoleh data bahwa bahan itu mengandung pati, jika suatu bahan ditetesi dengan larutan y-ky berwarna biru, dipastikan dapat dikatakan bahwa bahan tersebut mengandung pati.
Analisa Hasil
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa hasilnya adalah sebagai berikut :
Pada irisan bawang merah pemotongan bawang merah ini dilakukan secara hati-hati dengan menggunakan silet secara tipis dan perlahan-lahan. Pemotongan dilakukan secara melintang agar penampang terlihat jelas, tipis, didapatkan bahwa bawang merah merupakan umbi lapis dimana terlihat jelas tampak garis-garis penampangnya.
Pada irisan kertas koran (diambil kertas huruf a) dalam hasilnya harusnya terbalik kontras cahaya belum cukup memadai (kurang) sehingga hasil kurang maksimal. Namun perbesaran lensa objektif pada mikroskop sebesar 10x menyebabkan hasil tampak lebih jelas.
Pada irisan ubi dilakukan pemotongan juga dengan melintang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Khususnya dalam irisan ubi. Jika ingin mengetahui bahwa ubi tersebut mengandung pati. Maka tetesi dengan menggunakan larutan y-ky sehingga tampak berwarna biru.
Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan (Membandingkan Hasil Pengamatan dengan Literatur)
5.Perbedaan Antara Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Sel tumbuhan
Sel hewan
Sel tumbuhan lebih besar dari pada sel hewan
Sel hewan lebih kecil dari pada sel tumbuhan
Mempunyai bentuk yang tetap
Mempunyai bentuk yang tetap
Mempunyai dinding sel
Tidak mempunyai dinding sel
Mempunyai klorofil
Tidak mempunyai klorofil
Mempunyai vakuola atau rongga yang besar
Tidak mempunyai vakuola
Menyimpan tenaga dalam bentuk biji (granul) kanji
Menyimpan makanan dalam bentuk biji (granul) glikogen
Tidak mempunyai sentrosom
Mempunyai sentrosom
BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari hasil praktikum mengenai sel, dapat ditarik kesimpulan bahwa antara sel hewan dan tumbuhan ada perbedaan. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari :
Bentuk serta komponen-komponen yang ada didalamnya.
Berbentuk tala
Berbentuk bintang
Berbentuk pita
Berbentuk kloroplas
Praktikan dapat menggunakan alat berupa mikroskop dengan cara yang baik dan benar
Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi tiap-tiap sel
Praktikan dapat mengetahui perbedaan antara sel pada hewan dan pada tumbuhan
Praktikan dapat melaksanakan pengamatan sel dengan menggunakan bahan mikroskop
Praktikan dapat mengetahui gambar, bentuk, dan pengertian-pengertian yang ada dan terdapat pada sel hewan dan tumbuhan
5.2Saran
Dari praktikan mengenai sel yang telah dilaksanakan, disarankan agar praktikan bisa melakukan praktikum sesuai dengan skema kerja. Selain itu praktikan juga disarankan agar setelah praktikum mengenai sel ini, praktikan dapat mengerti betul mengenai pengertian, macam serta fungsi dari masing-masing komponen. Dari praktikum ini diharapkan para praktikan dapat mengimplikasikan segala sesuatu yang didapat dari hasil praktikum.
Praktikan dapat menggunakan alat berupa mikroskop dengan cara yang baik dan benar.
Praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dan fungsi tiap-tiap sel.
Praktikan dapat mengetahui perbendaan antara sel pada hewan dan pada tumbuhan.
Praktikan dapat melaksanakan pengamatan sel dengan menggunakan bahan mikroskop.
Praktikan dapat mengetahui gambar, bentuk dan pengertian-pengertian yang ada dan terdapat pada sel hewan dan tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Douglas M.2008.Principcesof Modern Biology Hold Binhart and Wins
Com. New York.
Fahn A.1982.Anatomi Edisi Ketiga. Gajah Mada.University.Press.
Bandung.
Ir. A.G. Sapoetra.Anatomi Tumbuh-Tumbuhan.Rineka Cipta.Jakarta.
Wikipedia, 2008. Sel. http://wikipedia.org/wikisel/.Diakses pada
tanggal 28 Oktober 2008 pada pukul 20.00 WIB.
Wikipedia, 2008. BIOLOGI DASAR.http://biodas.wordpress.com/
rancangan pembelajaran/bahan-ajar/sejarah/
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
MIKROORGANISME PERAIRAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Mikroorganisme sangatlah kecil untuk dilihat dengan mata telanjang sehingga perlu dilihat dengan menggunakan mikroskop. Karena mikroorganisme dan bagian-bagian komponennya sangat kecil (Tortora, et al, 2003).
Dunia mikroorganisme terdiri atas berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok mikroorganisme tertentu dari mikroba yang lain adalah organisasi bahan selulernya. Dunia mikroba terdiri dari monera (Virus dan simnobakteri), protista, fungsi (Khamir dan kopang), algae (mikroskopis), dan protozoa. Perbedaan ini penting untuk memisahkan semua protista menjadi kategori utama, yakni prokariota dan sukariota (waluyo, 2007).
1.2Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum ini yaitu, agar para praktikan dapat mengetahui macam-macam mikroorganisme dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroba.
Tujuan dari praktikum ini, yaitu untuk meneliti jumlah nisbi mikroorganisme yang penyebarannya di lingkungan perairan.
1.3Waktu dan Tempat
Praktikum dengan materi mikroorganisme perairan dilaksanakan pada hari senin, tanggal 17 November 2008, pukul 15.00-17.00 di laboratorium Ilmu-ilmu Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Mikroorganisme
Mikroorganisme adalah sebuah organisme kehidupan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Ukuran yang digunakan untuk mikroorganisme adalah mikrometer (µm) ; 1µm = 0,001 milimeter, 1 nanometer = 0,001 µm. Mikroorganisme dapat ditemukan dimana-mana dan sangat berperan dalam semua kehidupan di muka bumi. Kaitannya dengan makanan, mereka dapat menyebabkan atau mencegah pembusukan atau bahkan menyebabkan kita sakit. Mikroorganisme dapat dibagi menjadi beberapa kelas, diantaranya bakteri, fungsi, dan virus (Anonymous, 2000).
Dunia mikroorganisme terdiri dari berbagai kelompok jasad renik (makhluk halus). Kebanyakan bersel satu atau uniseluler. Ciri utama yang membedakan kelompok mikroorganisme tertentu dari mikroba lain adalah organisasi bahan selulernya (Waluyo, 2007).
2.2 Macam-macam Mikroorganisme
Bakteri
Bakteri banyak terdapat pada unit pengolahan biologi dengan biofilter dan pada lumpur aktif, bakteri berfungsi untuk mendegradasi zat organik.
Jamur
Jamur lebih banyak terdapat pada biofilter daripada lumpur aktif. Jamur muncul pada kondisi PH rendah.
Alga
Alga biasanya terdapat pada permukaan biofilter dengan syarat terdapat makanan yang cukup.
Protozoa
Protozoa lebih banyak terdapat di biofilter (Anonymous, 2008).
Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme ; bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis (Pelezar dan Chan, 1988).
Dunia mikroba terdiri dari monera, (Virus dan sianobakteri), protista, fungsi, (khamir dan kapang), Alga (mikroskopis), dan protozoa (Waluyo, 2007).
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme
Nutrien
Jasad renik heterotrof membutuhkan nutrien untuk kehidupan dan pertumbuhannya yaitu sebagai : 1) sumber karbon, 2) sumber nitrogen, 3) sumber energi, 4) dan faktor pertumbuhan, yakni mineral dan vitamin.
Nutrien tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyusun komponen-komponen sel. Setiap jasad renik bervariasi dalam kebutuhannya akan zat-zat nutrisi tersebut.
Tersedianya Air
Sel jasad renik memerlukan air untuk hidup dan berkembang biak. Pertumbuhan jasad renik di dalam suatu bahan sangat dipengaruhi oleh jumlah air yang tersedia. Selain merupakan bagian terbesar komponen sel (70-80%), air juga dibutuhkan sebagai reaktan dalam berbagai reaksi biokimia. Tidak semua air yang tersedia dapat digunakan oleh jasad renik.
Tinggi sample yang teretak diantara kaca benda dan kaca penutup adalah 402 mm, jumlah sel dalam kotak besar dapat dihitung, kemudian dihitung jumlah sel rata-rata dalam kotak besar.
Jumlah sel per ml sampel = jumlah sel perkotak besar x 1,25 x P6.
Metode Breed
Dalam metode breed, luas areal pandang mikroskopis yang akan digunakan harus dihitung terlebih dahulu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengukur diameter areal pandang menggunakan mikrometer yang dapat dilihat melalui lensa minyak emersi. Mikrometer yang digunakan adalah mikrometer gelas. Objek yang mempunyai skala kecil 0,01 mm. Areal pandang mikroskop biasanya mempunyai ukuran 14-16 skala atau 0,14-1,16 mm. Tetapi beberapa mikroskop mempunyai ukuran diameter areal pandang lebih dari 0,1 mm. luas areal pandang mikroskop dapat dihitung dengan rumus :
luas areal pandang mikroskop = Pr2 mm2 = cm2
r = jari-jari (mm) areal pandang
Metode Hitungan Cawan
Prinsip dari metode hitungan cawan adalah bila sel mikrobe yang masih hidup ditumbuhkan pada medium, maka mikrobe tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan kemudian dihitung tanpa menggunakan mikroskop.
Metode MPN (Most probable Number).
Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi yang positif. Yakni yang ditumbuhi oleh mikrobe setelah inkubasi pada suhu tertentu (Waluyo, 2007).
Nilai PH
Nilai PH medium sangat berpengaruh pada jenis mikrobe yang tumbuh. Jasad renik pada umumnya dapat tumbuh pada kisaran PH = 3-6 unit. Kebanyakan bakteri mempunyai PH, optimum yakni PH dimana pertumbuhannya optimum, sekitar PH 6,5-7,5. pada PH di bawah 5,0 dan di atas 8,5, bakteri tidak dapat tumbuh dengan baik. Kecuali bakteri asam asetat (Acetobacter Cuboxydans) dan bakteri yang mengoksidasi sulfur.
Suhu
Masing-masing jasad renik mempunyai suhu optimum, minimum, dan maksimum untuk pertumbuhannya. Hal ini disebabkan di bawah suhu minimum dan di atas suhu maksimum, aktivitas enzim akan terhenti, bahkan pada suhu yang terlalu tinggi akan terjadi denaturasi enzim (Waluyo, 2007).
2.4 Pengertian Sterilisasi
Sterilisasi yaitu, 1 proses penahan total semua mikroba dan organ lain yang dapat hidup dalam lingkungan atau meterial dengan cara-cara atau kimiawi, 2 perlakuan untuk mencadangkan kesanggupan berkembang biak pada ke semua manusia dengan hilangan menghilangkan alat kelamin atau menghindari fungsinya (Rifa’I, 2004).
Yang dimaksud dengan sterilisasi dalam mikroniologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda (Hadioetomo, 1985).
Sterilisasi adalah proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan (Pelezar dan Chan, 1988).
2.5 Pengertian PCA + Media
Media adalah bahan untuk kultur bakteri, sel atau Jaringan (Yatim, 2007). Media adalah zat kimia yang digunakan untuk memamerkan atau mengawetkan spesimen ; zat hara yang mengandung protein, karbohidrat, garam, air dan lain-lain, baik berupa cairan maupun yang dipadatkan dengan penmbahan gelatin atau agar-agar untuk menumbuhkan bakteri, sel, kalus atau jaringan tumbuhan (Rifa’I, 2004).
PCA (Plant Count Agar) terdiri dari Formula : casein-pepton glukosa yeast extract agar, PCA harus disimpan pada suhu 150C – (+)250 C dan penyimpanannya di tempat kering dan tertutup rapat. PH akhir PCA = 7,0 , 0,2 pada 250 C (Anonymous, 2008).
2.6 Cara Perhitungan Bakteri
Cara hitungan mikroskopik
- Metode Petroff – hausser
Dalam metode ini, hitungan mikroskopik dilakukan dengan pertolongan kotak-kotak skala, dimana di dalam setiap ukuran skala seluas 1 mm2 terdapat 25 buah kotak besar dengan luas 0,04 mm2 dan setiap kotak besar terdri dari 16 kotak-kotak kecil (Waluyo, 2007).
Cara menghitung bakteri untuk membuat grafik pertumbuhan itu menggunakan metode penuangan yaitu inokukan disebarkan pada agar-agar lempengan selama 8 jam kemudian daripada penuangan kolomi-koloni yang tumbuh pada medium telah dapat dihitung. Cara lain untuk menghitung jumlah bakteri dalam piaraan seperti tersebut di atas ialah penghitungan dengan mikroskop (Dwiojo Seputro, 2005).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
Waterbath : inkubasi media cair dengan suhu yang bisa ditentukan .
Incase : menginkubasi media pada suhu ruang 35-370 C.
Erlen meyer : sebagai tempat pembuatan PCA.
Cawan Petri : sebagai media biakan.
Autoklaf : untuk mensterilisasikan media dengan suhu 1210C atau tekanan 0,1 Mph (sterilisasi basah).
Colony counter : untuk menghitung bakteri.
Kompor : untuk memanaskan suhu pada cawan Petri.
Bunsen : untuk pengkondisian aseptis.
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan-bahan yang digunakan pada saat praktikum adalah :
Kertas label : untuk menandai cawan Petri dan tabung reaksi.
PCA : sebagai media pembiakan organisme.
Kertas Koran : untuk membungkus cawan Petri yang terdapat di dalamnya.
Tali : untuk mengikat benda.
Spirtus : digunakan sebagai bahan bakar Bunsen.
3.3 Skema Kerja
1) Sterilisasi
2) Pembuatan Media
3) Penanaman
4) Perhitungan Koloni
5) Pendinginan Media
4.2 Analisa Prosedur
Praktikum dengan materi mikroorganisme perairan, memerlukan bahan dan alat sebagai berikut : cawan Petri (2), kertas label, kolony counter, autoklaf, oven, kompor, medium agar steril, kertas permanen, benang dan spirtus. Langkah pertama, dilakukan sterilisasi terlebih dahulu ini bertujuan untuk mematikan jasad renik atau mikroorganisme dalam suatu media. Siapkan 2 cawan Petri lalu dibungkus Koran, ditali, dan dimasukkan ke dalam autoklaf, dinaikkan suhunya, hingga 2000F, lalu disterilisasi selama 15 menit dicatat hasilnya.
Langkah kedua, pembuatan medi, siapkan PCA, ditimbang 17,5 gram dan aquadest diukur 480 ml. Kedua bahan tersebut dimasukkan ke erlen meyer lalu diaduk hingga larut dengan spatula. Setelah itu, ditutup dengan kapas pada mulut erlen meyer, dibungkus Koran dan ditali dan dihomogenkan (dengan cara dipanaskan dalam waterbath hingga bening) lalu, disterilisasi basah dan catat hasilnya.
Langkah ketiga, PCA hangat dituangkan ke dalam cawan Petri ± 20ml dan didinginkan, kemudian dibalik, dibungkus plastik dan diikat lalu disimpan dalam kulkas dan catat hasilnya.
Langkah keempat, penanaman. Siapkan media PCA beku (2) lalu, cawan 1 dibuka 10 menit. Yang satunya ditiup, kemudian keduanya ditutup, dibalik dan dibungkus dengan plastik. Jangan lupa, tempelkan kertas label yang bertuliskan nama kelompok dan jam saat percobaan berlangsung, lalu diinkubasi dan dicatat hasilnya.
Langkah kelima, perhitungan koloni. Siapkan cawan yang berisi medium, dikeluarkan dari incase dan dihitung koloni yang tumbuh dengan koloni counter lalu dicatat hasilnya.
Tujuan pemanasan : untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri.
Tujuan perlakuan ditiup dan dibuka : agar bakteri dapat masuk. Hal ini dilakukan untuk membedakan bakteri yang tumbuh dari masing-masing perlakuan.
PCA : metode yang digunakan untuk menghitung jumlah mikroba atau bakteri.
4.3 Analisa Hasil
Dalam percobaan mikroorganisme ini ada 2 perlakuan yang dilakukan pada cawan Petri, pertama cawan Petri diberi perlakuan yaitu ditiup dengan mulut dan dibiarkan, setelah itu, diinkubasi di dalam incase selama 2 hari, didapat hasilnya bahwa cawan Petri tersebut didapatkan koloni yang terlalu banyak untuk dihitung atau TBUD.
Pada cawan Petri kedua diberi perlakuan selama 5 menit dan setelah itu diinkubasi selama 2 hari didapatkan hasil bahwa jumlah koloninya TBUD.
Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa di lingkungan sekitar banyak sekali terjadi bakteri yang ada. Tidak menutup kewajiban di dalam tubuh kita sendiri seperti di dalam mulut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil (biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Macam-macam mikroorganisme terdiri dari bakteri, protozoa, virus, alga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan antara lain suhu, PH, Oksigen, Tekanan osmotik, Zat hara.
Sterilisasi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada suatu benda.
Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat hara yang berguna untuk membiakkan mikroba.
Pengukuran jumlah sel adalah pengukuran dalam jumlah sel per unit volume biakan yang dapat dilakukan dengan cara langsung maupun tidak langsung.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah :
- Waterbath - Autoklaf
- Incase - Colony Counter
- Erlen meyer - Kompor
- Cawan petri - Bunsen
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah :
- Kertas label - Tali
- PCA - Spirtus
- Kertas koran
Data Hasil Pengamatan :
Kelompok
Dibuka
Dibuka dan ditutup
11
246
74
12
146
118
13
118
146
14
74
246
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, yang dapat saya sampaikan adalah untuk para asisten diharapkan menjelaskan materi dengan jelas dan teliti pada praktikum selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2008. http// manglayang blogsome : comel / 2006 /05 /
diakses pada tanggal 19 November 2008 pukul 13.00 WIB.
Rifai M, 2004. Kamus Bio. Balai Pustaka : Jakarta
Tortora. G.J, 2003. Microbiology an Introduction. An imprint of Addison Wesley Logman. Inc : San Fransisco Boston New York
Waluyo. L, 2007. Mikrobiologi Umum. Edisi Revisi. Balai Pustaka : Jakarta
Pelezar dan Chan, 1998. Dasar – dasar Mikrobiologi.Company Book Mc.Graw Hill
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Dibuka Ditutup
Kelompok
Perlakuan
A. Dibuka
B. Dibuka Dan Ditutup
11
246
74
12
146
118
13
118
146
14
74
246
Kel 11 = x = 160 x 102
Kel 12 = x = 132 x 102
Kel 13 = x = 132 x 102
Kel 14 = x = 160 x 102
=
=
= 146 x 102
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
SISTEMATIKA ANATOMI FISIOLOGI DAN MORFOLOGI IKAN DAN TIKUS
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PRODUSEN DAN KONSUMEN DIPERAIRAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagian besar orang lebih mengetahui tentang siklus karbon amoeba selama fotosintesis bahan organik adalah sebagai hasil umum dan karbondioksida fotosintesis tumbuhan dan organisme adalah sebagai produsen utama dari bahan organik karbon menghasilkan nutrisi bagi organisme lain. Organisme sebagai konsumen dan melepaskan bahan organik dalam proses fermental dan respiasi ( Heritage, 2003).
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari pratikum ini adalah agar praktikan mengetahui hubungan antara produsen dan konsumen di perairan
Tujuan dari pratikum ini adalah agar praktikan memahami peran produsen dan konsumen dalam siklus karbon.
1.3. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum dilaksanakan pada hari senini, tanggal 16 November 2008.
Praktikum dilaksanakan di laboraturium ilmu – ilmu perairan fakultas perikanan dan ilmu kelautan Universitas Brawijaya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus bioge kimia dimana karbon diperlukan antara biosfer, geosfer, hidrosfer dan dimanfer bumi ( obyek ostronom lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang hampir semua hingga kini belum diketahui ). ( anonymouse, 2008).
Karbon adalah sebuah unsur siklus perpindahan dalam atmosfer dalam ikuls karbon unsur ini berpindah dari persediaan diudara dan air, mulai dari makhluk hidup terkecil hingga kembali keawal karbon masuk ke atmosfer dengan jalan respirasi aoeba bahan bakar minyak dan gunung meletus dimana terjadinya pelepasan karbon. Karbon di atmosfer membentuk gas CO3 setegah dari masuknya karbon diatmosfer setiap tahun akan menyebabkan 2 pengaruh besar yaitu pada pertumbuhan biomas dan lapisan setiap kali fotosintesis CO2 dan uap air diubah menjadi bahan organisme yang akan memberikan siklus karbon memberikan kebalikan bagi ekosistem, ketika organisme mati akan menjadi bantuan sedimen yang mengandung karbon dan akan kembali kelaut beberapa tahun kemudian menjadi bahan bakar kembali keudasra. Begitulah aliran siklus karbon (Stapf, 2001).
2.2. Gambar Silkus
2.3. Siklus karbon dalam hubungan dengan produsen dan konsumen diperairan
1.Pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut
2.Pengatur PH di laut
3.Membantu dalam pembentukan batu karang ( Anonymous, 2008)
2.4. Faktor – faktor yang mempengaruhi siklus karbon
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas karbon dioksida (CO2) Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada atmosfer (hanya sekitar 0,04 % dalam bans molar, meskipun sedang mengalami kenaikan ia memiliki peran penting dala menyokong kehidupan.
Gas – gas lain yang mengandung karbon di atasmosfer dalam metal dan marak karbon dan berperan dalam pemanasan global.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Tabung reaksi = untuk mereaksikan bahan / larautan
Rak tabung reaksi = tempat tabung reaksi
Hot Plate = Untuk memanaskan larutan
Beaker glas 500 ml = untuk wadah larutan
Pipik tetes = untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
3.2. Bahan dan Fungsi
Siput air = Untuk sample yang diamati
Hidrilla = Untuk sample yang diamati
Kapas = Untuk sample yang diamati
Larutan bromotimol biru = sebagai bahan pengujian dalam CO2
Air keran = Sample yang akan diamati
Parafin cair = Untuk menyumbat kupa tabung reaksi agar kapas tidak mudah lepas.
3.3. SKEMA KERJA
A. Kondisi Gelap
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Data Pengamatan
TABUNG
KONDISI AIR
KONDISI SIPUT
KONDISI HIDRILLA
A
B
C
D
Warna biru
Kotoran dibawah
Biru bening
Biru bening
Biru bening
Dibawah
Setengah memakai Hidrilla
Warna hijau
Warna hijau
TABUNG
KONDISI AIR
KONDISI SIPUT
KONDISI HIDRILLA
A
B
C
D
Biru bening
Biru bening
Biru bening
Biru bening
Siput dibawah
Siput diatas
Hijau
Hijau
TABUNG
KONDISI AIR
KONDISI SIPUT
KONDISI HIDRILLA
A
B
C
D
Biru bening
Kotoran dibawah
4.2. Analisa Prosedur
Langkah pertama yang dilakukan praktikum prodesen dan konsumen perairan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang digunakan alat yang digunakan yaitu pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung reaksi, hot plate, beaker glass, sedangkan bahan yang digunakan adalah siput air hidrilla, air kran, kapas larutan brotomotimol biru dan parafin cai. Mula – mula didisiapkan tabung reaksi lalu diisikan air kran sebanyak kira – kira 2 cm dengan siput dan diberi label A. Pada tabung reaksi, kedua diisi dengan siput air dan hidrilla diberi label B pada tabung C dan pada tabung 4 biarkan hanya diisi dengan air keran saja dan diberi label D keempat tabung reaksi tersebut ditetesi dengan larutan bromotimol biru sebanyak 3 tetes. Untuk pengujian dalam CO2. kemudian tabung reaksi ditutup dengan kapas. Setelah itu tabung reaksi dicelupkan kedalam parafin cair. Hal ini bertujuan untuk penyumbatan kapas agar tidak lepas dan juga agar tidak ada CO2 di dalam tabung reaksi. Setelah tabung reaksi mendapat perlakuan kemudian tabung reaksi tersebut ditutupi dengan plastik hitam di ruang gelap. Setelah itu amati tabung reaksi selama 3 hari dalam 24 jam.
4.3. Analisa Hasil
Dari hasil praktikum ini didapat pada tabung A hari pertama kondisi air warna biru, kotoran di bawah, pada hari kedua kondisi air biru bening, kotoran di bawah, pada hari ketiga biru bening kotoran di bawah. Kondisi siput hari pertama tidak diketahui dan sama sampai pada hari ketiga pun tetap.
Untuk tabung 3 hari pertama kondisi air biru bening, kedua biru bening sampai dengan hari ketiga. Kondisi siput di tengah memakan hidrilla, kedua siput di atas, hari ke 3 di tengah, memakan hidrilla, dan kondisi hidrilla hari pertama warna hijau, hari kedua hijau, hari ketiga kuning kehijauan. Untuk tabung I hari pertama kondisi air biru bening sama hari ke tiga. Kondisi hydrilla sama tidak diketahui. Untuk tabung B kondisi air biru bening. Sama hari kedua sedangkan hari ketiga warnanya kehijauan. Untuk kondisi siput tidak diketahui dari hari pertama sampai hari ketiga. Hal ini sama seperti kondisi hidrilla.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum produsen dan konsumen adalah
Siklus karbon adalah suatu siklus tidak mempunyai ujung dan pangkal sebagai nama suatu lingkaran atau roda.
Karbon di perairan berperan dalam beberapa hal di laut di antarannya pembentukan cangkang dari berbagai jenis hewan laut pengatur PH di laut membantu dalam pembentukan batu karang.
Salah satu produsen dalam ekosistem perairan adalah hidrilla
Salah satu konsumen dalam ekosistem perairan adalah siput air.
5.2 Saran
Diharapkan denegan adanya praktikum. Produsen dan konsumen perairan ini praktikum dapat telah mengerti peran dalam lingkungan perairan dengan adanya kerjasama yang baik diantarannya. Praktikum dan asisten.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2008, karbon diperairan http:// separatarberita. blog. Spot.com.
Anonymous.2008.http:// wikipedia. Jakarta
Kimbali.john. 1992. Biologi. Erlangga. Jakarta
Sastrodinoto. Soenarjo 1987. Bioloi ikan Reneka Cipta. Jakarta
Staff. Com. 2001. Biology the Unrty and diversity Of life,wadowath. california
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
JARINGAN TUMBUHAN DAN HEWAN
Disusun oleh:
KELOMPOK 13
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Histologi di definisikan sebagai ilmu tentang jaringan.jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal,struktur,dan fungsi yang sama (Pratiwi,2004).
Pada awal perkembangan tumbuhan,semua sel melakukan pembelahan diri,tetapi pada pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut,pembelahan sel menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan.jaringan ini bersifat embrionik dan selalu membelah di ri (Pratiwi,2004).
2.Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum tentang jaringan hewan dan tumbuhan adalah agar praktikan mengenal dan memahami berbagai macam jenis jaringan.baik itu hewan maupun jaringan tumbuhan.
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengamati struktur sel yang menyusun jaringan tubuh hewan dan tumbuhan.serta mengamati perbedaan jaringan hewan dan tumbuhan.
3.Waktu dan Tempat
Praktikum tentang jaringan hewan dan tumbuhan dilaksanakan pada hari senin tanggal 24 nopember 2008 pukul 15.00-16.30 WIB.di Laboratorium IIP ( Ilmu-Ilmu Perairan) Gedung C Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi jaringan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal,strukur dan fungsi yang sama.(Pratiwi,2004)
Jaringan merupakan kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama (Dewi,2004).
Jaringan adalah gabungan dari beberapa atau banyak sel yang memiliki fungsi yang sama dalam suatu ikatan ( Organisasi.2008).
2.2 Differensiasi Jaringan
Pada awal perkembangan tumbuhan,semua sel melakukan pembelahan diri,tetapi pada pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut,pembelahan sel menjadi terbatas di bagian khusus dari tumbuhan.jaringan ini bersifat embrionik dan selalu membelah di ri.jaringan embrionik ini disebut meristem.sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan dan tidak mempunyai kemampuan untuk membelah diri,jaringan ini disebut jaringan dewasa (Pratiwi,2004).
Jaringan permanent sel-selnya tidak membelah,tetapi telah terdiferensiasi sehingga membentuk berbagai jaringan yang kompleks.Differensiasi adalah proses perubahan jaringanmeristem menjadi jaringan lain.hasil proses diferensiasi jaringan meristem antara lain jaringan epidermis,parenkim,kolenkim,sklerenkim.xilem dan floem (Dewi,2004).
2.3 Jaringan hewan
Dilihat dari segi jumlah sel,hewan dapat dibagi menjadi Protozoa,metazoan,pada hewan bersel banyak (termasuk manusia) kumpulan sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringhan.jaringan-jaringan yang berbeda akan bergabung membentuk organ tubuh.organ-organ tubuh akan bergabung membentuk sistem organ tubuh.sistem organ tubuh akhirnya akan bergabung mebentuk organisme (hewan).(e-dukasi.net.2008).
1.Bentuk-bentuk jaringan hewan dan contohnya
Jaringan epitel
Adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh,organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan (e-dukasi.net.2008).
Berdasarkan bentukya,sel epitel dibedakan tiga macam,yaitu piph,kubus,dan batang.
Epitel piph: berbentuk pipih seperti lembaran.contohnya,dinding kapiler darah dan alveolus pada paru-paru.
Epitel kubus: berbentuk kubus.dilihat dari atas,permukaan sel-sel epitelium kubus tampak lebih kecil dan lebih teratur daripada sel-sel epitel pipih.contohnya kelenjar tiroid.
Epitel batang (kolumner): berbentuk batang.sel epitel batang terdapat pada mukosa usus dan saluran pernapasan. (Pratiwi,2004).
2.Jaringan Ikat
Jaringan ikat ikat berkembang dari mesenkim.mesenkim berasal dari mesoderm,yaitun lapisan tengah embrio.(Pratiwi,2004)
Jenis-jenis jaringan ikat:
a) Jaringan ikat longgar: dicirikan oleh susunan serat-seratnya yang longgar.
b) Jaringan ikat padat: dicirikan dengan susunan serat-seratnya yang padat.
c)Tulang rawan (kartilago):merupakan spesialisasi dari jaringan ikat berserat tebal dengan matriks elastis.(Pratiwi,2004)
Jaringan otot
Adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk pergerakan anggota tubuh agar dapat bergerak. (organisasi.2008)
Jenis-jenis otot :
Otot polos(viseral): terdiri atas sel-sel berbentuk gelendong yang panjangnya antara 30-200 milimikron.
Otot lurik (otot rangka) : terdiri atas sel-sel silinder yang sangat panjang dan tidak becabang.
Otot jantung : menyerupai otot lurik,perbedaannya terletak pada percabangan dan intinya. (Pratiwi,2004)
Jaringan saraf : terdiri atas sel-sel saraf (neuron) yang mempunayai cirri khusus,yaitu mempunyai juluran sitoplasma yang panjang.
Penggolongan neuron :
1.Neuron aferen (neuron sensori):menyampaikan rangsangan dari organ penerima rangsan kepada system saraf pusat.
2.Neuron intermedit (interneuron): membentuk mata rantai dan terdapat didalam system saraf pusat.
3.Neuron eferen (neuron motor) : berfungsi mengirimkan impuls dari system saraf pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon tubuh. (Pratiwi,2004)
2.Jaringan Tumbuhan
Seperti pada hewn,tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel.sel-sel tersebut akan berkumpul membemtuk jaringan.jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. (e-dukasi.net.2008)
1.Bentuk-bentuk jaringan tumbuhan besrta contohnya
1.Jaringan meristem
Adalah jaringan yang terus menerus membelah.
2Jaringan meristem primer : merupakan perkembangan lebih lanjut
Dari pertumbuhan embrio.
Contoh : ujung batang,ujung akar.
3Jaringan meristem sekunder : jaringan meristem yang berasal dari
jaringan dewasa yaitu kambium dan cambium gabus.
(e-dukasi.net.2008)
2.Jaringan dewasa
Sifatnya tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
Jaringan epidermis adalah lapisan sel yang berada paling luar,pada permukaan
organ-organ tumbuhan primer seperti akar,batang,daun bunga.
Jaringan dasar ( Parenkim).merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel
Hidup.dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologi.contoh pada batang dan akar.
Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberikan kekuatan bagi
tumbuhan. (Pratiwi.2004)
Jaringan klorenkim.merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil.
Jaringan kolenkim,fungsinya sebagai alat penyokong dan memperkuat organ.
Jaringan sklerenkim.fungsinya sebagai alat penyokong dan pelindung.
Jaringan xylem,fungsinya menyalurkan air garam mineral dari akar menuju bagian atas tanaman.
Jaringan foem,berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. ( Dewi,2004)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Fungsi
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
-Mikroskop : Mengamati benda-benda yang berukuran mikroskopik
- Cover glass : Untuk menutup preparat pada objek glass.
- Objek glass: Sebagai tempat preparat
-Silet : Untuk membuat preparat
3.2 Bahan dan Fungsi
Bahan –bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
-Penampang melintang akar,batang,daun,baik monokotil maupun dikotil: digunakan
Sebagai objek pengamatan.
-Penampang melintang berbagai organ tubuh hewan :digunakan sebagai objek
pengamatan.
3.3 Skema kerja
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data hasil pengamatan
Sriated muscle heart muscle
amoeba human bloo
akar dikotil
batang dikotil dan monokotil
jaringan daun
otot lurik
tulang rawan hialin
tulang keras
4.2.Analisa Prosedur
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan.kemudian buat preparat dari sisik ikan nila.lalu diamati. Begitu pula preparat yang di bagikan asisten di setiap kelompok. Digambar hasil pengamatan dibawah mikroskop sesuai dengan pembesaran yang di inginkan. Setelah itu semua peralatan yang digunakan di atur kembali dan di kembalikan pada tempat semula.
4.3 Analisa Hasil
Dari hasil pengamatan di bawah mikroskop,di dapat hasil untuk batang monokotil,dilihat dengan perbesaran 40X.terlihat bahwa sel-selnya berwarna merah dan berbentuk lingkaran yang tak beraturan.pada pengamatan daun(fiscus leaf) dengan perbesaran 40X.terlihat bahwa sel-selnya berwarna hijau,dan pada bagian sisi berwarna biru.pada pengamatan tulang keras.dengan perbesaran 10X terlihat serat-seratnya berwarna putih dan agak bercabang. .pada pengamatan sisik ikan nila dengan perbesaran 40X,terlihat bagian-bagiannya berbentuk melengkung,dan ada yang berbentuk lingkaran.pada pengamatan otot jantung dengan perbesaran 10X terlihat serat-seratnya berwarna ungu dan terdapat sel-sel dan intinya.pada pengamatan human blood (darah manusia ) dengan perbesaran 40x terlihat seratnya berwarna ungu.pada pengamatan striated muscle dengan perbesaran 40x terlihat serat berwarna ungu begitupun dengan sel-selnya.pada dicotyl root(akar monokotil) dengan perebesaran 40x,terlihat jaringan pengangkutnya berwarna merah yang terdapat di tengah dan di pinggir berwarna hijau muda.pada pengamatan tulang rawan hialin kartilago dengan perbesaran 40X terlihat jaringan pengangkutnya berwarna hijau kehitaman.pada amoeba,terlihat inti sel berwarna merah muda,pada batang dikotil terlihat sel-selnya berwarna ungu dan di pinggirnya berwarna biru tua.padaotot lurik terlihat seratnya berwarna hijau dan jaringannya berwarna merah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai asal,sruktur,dan fungsi yang sama.
Differensiasi adalah proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan lain.hasil proses differensiasi jaringan meristem antara lain jaringan epidermis,parenkim,kolenkim,klorenkim,xylem dan floem.
Bentuk-bentuk jaringan hewan antara lain jaringanepitel(epitel pipih,epitel kubus,epitel batang).jaringan ikat ( jaringan ikat longgar,jaringan ikat padat,tulang rawan(kartilago). Jaringan otot(otot polos,otot lurik,otot jantung) jaringan saraf
( neuron aferen,neuron intermediet,neuron eferen)
Bentuk-bentuk jaringan tumbuhan adalah jaringan meristem(meristem
primer,jaringan meristem sekunder).jaringan dewasa( jaringan epidermis,jaringan
parenkim,jaringan klorenkim,jaringan kolenkim,jaringan sklerenkim,jaringan
xylem dan floem merupakan jaringan angkut.
5.2 SARAN
Dalam praktikum harus lebih teliti dalam mengamati bentuk-bentuk sel,agar dapat mengetahui perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
DAFTAR PUSTAKA
e-dukasi.net.2008.struktur tumbuhan,http://e-dukasi.net/struktur
tumbuhan
Di akses tanggal 2 Desember 2008 pukul 18.00 WIB
organisasi.org.2008.http://organisasi.org/macam jenis jaringan
Di akses tanggal 2 Desember 2008 pukul 18.30 WIB
Pratiwi.2004.Biologi SMA.Erlangga.Jakarta
Dewi,Rossana.2004.Biologi 2a.Intan Pariwara.Klaten
Senin, 26 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar